Raksasa minyak Saudi Aramco yang dianggap sebagai perusahaan paling penting ke-3 di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar. Bagaimana kinerja saham perusahaan tersebut belakangan ini di tengah ketegangan geopolitik yang rumit.
Penawaran Umum Perdana
Saudi Aramco menjadi perusahaan publik belum lama ini, dengan IPO (Penawaran Umum Perdana) yang berlangsung pada tanggal 11 Desember 2019 di pasar saham Riyadh. IPO dari perusahaan minyak milik negara ini dianggap memecahkan rekor dengan nilai perusahaan yang mencapai $ 1,88 triliun hanya dari kemunculan pertamanya. Saat ini, Saudi Aramco bernilai sekitar $2 triliun, dan dengan begitu bergabung dengan Microsoft dan Apple dalam jajaran klub perusahaan yang bernilai dua triliun dolar Amerika itu.
Hasil Terbaru
Pada bulan November 2021 harga saham Saudi Aramco mengalami penurunan terbesarnya dalam masa setahun lebih karena adanya serangan pesawat tanpa awak Yaman yang dipimpin oleh kelompok Houthi yang menganggu raksasa minyak ini dengan menjadikan turunnya harga sahamnya lebih dari 7%. Perusahaan tersebut juga melaporkan penurunan hasil setahun penuh pada tahun 2020 sebesar 44% di tengah gelombang global pertama dari pandemi virus corona. Namun, baru-baru ini perusahaan ini telah kembali bangkit.
Pada kuartal ketiga tahun 2021, perusahaan ini melaporkan kenaikan laba bersih sebesar 160%, yaitu senilai $30,4 milia, dengan arus kas bebasnya (Free Cash Flow) meningkat sebesar 131% saat pasar kembali pulih. Saat ini, di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik di Eropa Timur dan seiring dengan melonjaknya inflasi dan meroketnya harga minyak, perusahaan raksasa minyak ini menikmati permintaan minyak dunia yang tinggi. Hal ini telah mendorong harga sahamnya kembali menjadi tertinggi sepanjang masa baru-baru ini dan pada saat ini dihargai 37,30 SAR ($9,94) per saham. Sekarang, bagaimana saham tersebut dilihat dari perspektif teknis?
Analisis Teknis
Dari perspektif teknis, kita dapat melihat dari grafik yang disediakan oleh TradingView bahwa saham Saudi Aramco (TADAWUL: 2222) dengan mantap diperdagangkan dalam kisaran rentang waktu 52 minggu. Saham diperdagangkan di antara level support 34,83 SAR ($9,28 USD) dan dua level resistance; yang lebih rendah di 37,51 SAR ($10) dan yang lebih tinggi di 38,70 SAR ($10,31). Saham perusahaan raksasa minyak ini nampak solid tetapi sebaiknya investor menunggu titik masuk yang lebih rendah sebelum masuk karena cukup dekat dengan level resistensi yang lebih rendah.
*Catatan: “D” menandai saat perusahaan membayar dividen kepada pemegang sahamnya. Baru-baru ini, investor tidak terlalu terkesan dengan pembayaran dividen Saudi Aramco di tengah lonjakan harga minyak.
Harapan masa depan
Perusahaan raksasa minyak ini memiliki beberapa rencana untuk masa depan. Pertama dan yang terpenting adalah bahwa perusahaan bni bertujuan untuk memulai kembali inisiatif-inisiatif untuk pencatatan kedua saham Aramco dengan tujuan menjual saham senilai hingga $50 miliar karena permintaan akan penawaran perusahaan dan optimisme untuk masa depan meningkat. Ini setara dengan sekitar 2,5% dari penilaian saat ini. Hal ini diharapkan dapat menarik lebih banyak investor ke perusahaan ini dan oleh karena itu menjadikan masa depan Saudi Aramco lebih cerah karena perusahaan ini akan diuntungkan dengan masuknya lebih banyak modal dan likuiditas.
Rencana masa depan lainnya untuk bisnis besar ini adalah memanfaatkan pasar negara-negara berkembang yang berfungsi sebagai pelengkap investasi perusahaan yang ada di bidang gas dan minyak. Menurut Saudi Aramco sendiri, perusahaan ini telah menandatangani lima Note Kesepahaman (Memorandum of Understanding, MoU) dengan beberapa perusahaan:
Modern Industrial Holding Group dan Intercontinental Energy yang berfokus pada proyek hijau hidrogen dan amonia di Arab Saudi;
South Pole Carbon Asset Management & Yousef Abdulrahman AlDhabyan Agricultural Est. (YADGREEN) yang berfokus pada pengurangan emisi gas rumah kaca;
BFG yang ditujukan untuk melokalisasi manufaktur bangunan nonlogam canggih dan kolaborasi penelitian & pengembangan;
ABB yang berfokus pada eksplorasi kemampuan lokalisasi teknologi digital untuk aplikasi minyak dan gas.
Penawaran Umum Perdana
Saudi Aramco menjadi perusahaan publik baru-baru ini, dengan IPO (penawaran umum perdana) terjadi pada 11 Desember 2019, di pasar saham Riyadh. IPO perusahaan minyak milik negara dianggap memecahkan rekor, menilai perusahaan pada $ 1,88 triliun hanya dari debutnya. Saat ini, Saudi Aramco bernilai sekitar $2 triliun, bergabung dengan Microsoft dan Apple di klub bernilai dua triliun dolar itu.
Perdagangan produk leverage membawa tingkat risiko yang tinggi dan mungkin tidak cocok untuk semua investor. Kinerja masa lalu dari suatu investasi bukanlah panduan untuk kinerjanya di masa depan. Investasi, atau pendapatan dari mereka, bisa turun dan juga naik. Anda mungkin belum tentu mendapatkan kembali jumlah yang Anda investasikan. Semua pendapat, berita, analisis, harga, atau informasi lain yang terkandung dalam komunikasi kami dan di situs web kami, disediakan sebagai komentar pasar umum dan bukan merupakan saran investasi, atau ajakan atau rekomendasi untuk membeli atau menjual instrumen keuangan atau produk keuangan lainnya atau jasa.